BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjaga kesehatan tubuh dapat dilakukan dari hal-hal yang paling sederhana,misalnya mencuci tangan. Hal ini dikarenakan,tangan merupakan organ yang vital dalam hubungan aktivitas sehari-hari. Dalam aktivitas sehari-hari, tanpa disadari tangan selalu bersentuhan dengan benda - benda mulai dari benda yang bersih sampai benda yang paling kotor sekali pun. Padahal dalam benda – benda yang tersentuh oleh tangan tersebut tidak diketahui apakah benda – benda tersebut bebas dari kuman dan virus atau tidak. Dalam udara bebas pun sama berpotensinya dengan benda walaupun tanpa disentuh. Karena pada dasarnya partikel dalam udara termasuk virus dan kuman yang terbang di udara dapat melekat atau hinggap di tangan tanpa disadari manusia. Hal ini juga disebarkan melalui kontak tangan ke tangan.
Banyak penyakit yang disebabkan oleh ketidakbersihan dari tangan sebagaimana penyebarannya telah disebutkan di atas. Penyakit yang disebabkan oleh ketidaksteriilan tangan umumnya menyebar ke dalam tubuh manusia melalui kontak tangan dengan organ masuk tubuh , seperti mulut, hidung, mata, alat kelamin, dll. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sebanyak 76 juta warga Amerika menderita penyakit akibat makanan setiap tahunnya dan sekitar 5.000 orang meninggal akibat penyakit tersebut. Beberapa mengalami gejala yang mengganggu, seperti mual, muntah, dan diare. Dimana kuman atau virus penyakit tersebut karena ketidaksterilan tangan yang masuk dalam tubuh melalui makanan yang kontak dengan tangan yang tidak bersih tersebut.
Terkadang kebersihan tangan oleh sebagian orang sering kali kurang dipedulikan. Padahal untuk menjaganya pun tergolong mudah untuk dilakukan yakni hanya mencuci tangan secara bersih yakni dengan menggunakan sabun. Menurut Penelitian Cochrane Library Journal 2007 , cuci tangan dengan sabun merupakan cara sederhana dan murah untuk menahan virus ISPA dan pandemi flu. Kajian terhadap 51 riset di Inggris yang dipublikasikan dalam British Medical Journal 2007 menguatkan hal tersebut. Disebutkan bahwa cuci tangan lebih efektif dibanding obat dan vaksin untuk menghentikan flu.
Walaupun begitu besar manfaat dari hal kecil yaitu mencuci tangan dengan sabun, tetapi tetap saja budaya cuci tangan dengan sabun tidak dapat diterapkan secara penuh pada masyarakat. Hanya mencuci tangan sebatas dengan air saja yang sering dilakukan. Padahal sebuah nasehat “ Cucilah tangan dengan sabun sebelum makan “ telah diajarkan sejak pendidikan Taman Kanak – Kanak. Berbagai pengalaman penyakit yang telah terjadi belum dapat menyadarkan masyarakat Indonesia bahwa cuci tangan adalah penting.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa manfaat dari membudayakan cuci tangan dengan sabun dalam berbagai aktivitas sehari hari di masyarakat dalam kaitan menyelamatkan kehidupan ?
2. Bagaimana cara dalam membudayakan cuci tangan dengan sabun dalam bebagai aktivitas sehari – hari di masyarakat ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui manfaat dari membudayakan cuci tangan dengan sabun dalam berbagai aktivitas sehari - hari di masyarakat dalam kaitan menyelamatkan kehidupan.
2. Untuk mengetahui cara dalam membudayakan cuci tangan dengan sabun dalam berbagai aktivitas sehari – hari di masyarakat.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari Penulisan karya tulis ini,yaitu:
1. Dapat dijadikan sebagai tindakan pencegahan dalam kaitan menjaga kesehatan dan kebersihan individu.
2. Dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya budaya cuci tangan dengan sabun dalam rangka mewujudkan masyarakat indonesia yang sehat dan bersih.
3. Dapat dijadikan sebagai literatur pendidikan kesehatan masyarakat.
4. Memberikan saran kepada pemerintah melalui instansi terkait dalam pembuatan program tentang peningkatan kebersihan dan kesehatan tangan dalam rangka mewujudkan masyarakat indonesia yang sehat dan bersih.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Memuat landasan teori atau kerangka konsep yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas.
BAB III : METODOLOGI PENULISAN
Memuat metodologi penulisan kualitatif yang meliputi sifat penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data dan metode penganalisisan data.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Memuat deskripsi kerangka berpikir mengenai manfaat membudayakan cuci tangan dalam bebagai aktivitas sehari hari di masyarakat dalam kaitan selamatkan kehidupan dan cara dalam membudayakan cuci tangan dalam bebagai aktivitas sehari – hari di masyarakat.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Memuat simpulan hasil penulisan dan saran yang diajukan berdasarkan hasil analisi data yang diperoleh.
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Budaya
2.1.1 Definisi Budaya
Budaya diartikan secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang ( Soerjanto Poespowardojo,1993).
The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.
Menurut Koentjaraningrat budaya merupakan keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri ( Cultural-Determinism ).
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain ( Superorganic ).
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan - kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.1.2 Unsur-unsur Budaya
Komponen atau unsur kebudayaan menurut beberapa ahli, antara lain sebagai berikut :
a. Melville J. Herskovits, yaitu:
1. alat-alat teknologi
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. kekuasaan politik
b. Bronislaw Malinowski, yaitu :
1. sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
2. organisasi ekonomi.
3. alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
4. organisasi kekuatan (politik)
2.1.3 Wujud Budaya
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi :
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
2.1.4 Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial, yaitu :
1. Tekanan kerja dalam masyarakat
2. Keefektifan komunikasi
3. Perubahan lingkungan alam
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, suatu pola kebiasaan yang baru.
2.2 Pengertian Cuci Tangan Dengan Sabun
Secara harfiah, cuci tangan merupakan sebuah upaya untuk melepaskan atau bisa dikatakan membunuh mikroorganisme yang masih menempel di sekitar telapak tangan. Mikroorganisme ini, tidak hanya berlaku bagi mikroorganisme yang menempel di telapak tangan saja, melainkan juga mikrooranisme yang menempel di bagian terdalam kulit manusia. Sehingga dengan demikian, mencuci tangan dapat dikatakan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
Mencuci tangan ( tanpa sabun ) adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air tanpa sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman meskipun kurang bersih.
Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan bagian telapak, punggung tangan dan jari agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan manusia serta membuat tangan menjadi harum baunya.
Tindakan Mencuci tangan menggunakan sabun ialah membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai. Tindakan ini dilakukan karena kuman atau penyakit rentan sekali berpindah dari orang satu ke orang satunya lagi hanya dengan kontak langsung ataupun tidak langsung.
**************************************
SELENGKAPNYA CLICK DI SINI
No comments:
Post a Comment